Mengawali hari sepagi ini, dengan
rintik hujan yang membasahi bumi. Motor tuaku juga ikut pesta basah-basahan di
halaman kedai kopi. Penuh ketenangan duduk sendiri, ditemani lagu payung teduh
yang agak sayup-sayup terdengar ditelinga.
Teringat seorang
perempuan yang menjadi hadiah paling
spesial di hari ulang tahunku, kala itu dia menemani malamku dengan cerita dan
senyum indahnya.
Dengan sedikit ragu ,Aku memainkan jari- jemariku untuk menanyakan kabarnya, berharap hal itu tak mengganggu aktivitasnya saat
ini yang sibuk dengan Praktek Kerja Industrinya.
"adik sudah bangun..?"
satu kalimat yang sedikit bodoh bagiku untuk mengawali percakapan di telefon
genggamku yang bisa dikatakan ketinggalan zaman, terdominasi
teknologi-teknologi telefon genggam pintar yang baru dan berkembang sangat
pesat.
Selang beberapa
menit kemudian, sambil merapikan lesehan dikedai kopi, telefon genggamku bergetar
dengan jantungku yang juga berdebar-debar berharap itu pesan balasan dari dia,
karena tak jarang sepagi ini juga perhatian berlebih datang dari layanan
operator yang selalu menjadi perusak pandangan mata dan menjadi penghancur mood belaka.
Ketika kubuka
telefon genggamku, “iya ka, sudah bangun” ternyata dia membalas pesan dariku.
Rasa senang ,
bahagia, tercampur aduk dibenakku. Dia pagi ini menjadi mood booster, penghilang sedikit kegelisahan mulai muncul dipikiran
karena hujan yang tak kunjung reda, membuatku tidak bisa berangkat ke kampus
yang jaraknya agak jauh dari kedai kopi yang menjadi saksi bisu awal ceritaku
menjadi seorang mahasiswa.
Hadirnya
sedikit membingungkanku,
Dirinya selalu
menjadi selingan di khayalanku,
Dia seperti
menjebakku dengan kata nyaman,
Dengan satu atau
dua kalimat yang dia ucapkan
Mungkin perasaan
ini bukan sekedar rasa penasaran belaka.
Melainkan ini
adalah rasa yang tak bisa terdeskripsikan oleh kata.
Ah, sudahlah...
Sukak 😍😍
ReplyDeleteMakasih Kak Wulan :)
DeleteBantu share keteman-teman lainnya yah!
Amazing
ReplyDeleteMakasih brother !
Delete