Kelamnya kata neraka tak sebanding dengan keinginan adanya surga yang tak pernah benar" di ketahui manusia yang hidup seperti sandiwara semu yang menjadi hegemoni. Seperti apa tempat itu? Selalu mengarahkan manusia pada ketakutan dimana kematian akan datang setelah usia senja itu tertutup rapat di dalam peti mati, terbungkus kain kafan, dan terkunci di Perut buma, atau juga menjadi abu yang akan terbang bersama angin malam..
Surga dan neraka yang manunggal dan penghakiman hari akhir, itu hanya salah satu dari beberapa produk agama yang diciptakan manusia, yang di konsumsi untuk memperkuat eksistensi TUHAN sebagai pengahrapan terakhir manusia itu sendiri..
Apakah adanya Beberapa kaidah-kaidah ke agamaan tercipta mengatur manusia demi sebuah keteraturan?
Berhentilah memplagiat kiamat kalian para pengkhianat lantai dansa..
Jangan kirimi kami undangan menuju tempat yang kalian pun tak pernah tahu dan merasakan tempat itu..
Sudahi saja komoditas ke agamaan itu..
Melelahkan rasanya jika harus beribadah dalam bayang-bayang ketakutan karena adanya neraka atau karena hanya ingin mendapatkan tempat seindah surga.. Layaknya omong kosong di sebuah surat kabar..
Senja.
Surga dan neraka yang manunggal dan penghakiman hari akhir, itu hanya salah satu dari beberapa produk agama yang diciptakan manusia, yang di konsumsi untuk memperkuat eksistensi TUHAN sebagai pengahrapan terakhir manusia itu sendiri..
Apakah adanya Beberapa kaidah-kaidah ke agamaan tercipta mengatur manusia demi sebuah keteraturan?
Berhentilah memplagiat kiamat kalian para pengkhianat lantai dansa..
Jangan kirimi kami undangan menuju tempat yang kalian pun tak pernah tahu dan merasakan tempat itu..
Sudahi saja komoditas ke agamaan itu..
Melelahkan rasanya jika harus beribadah dalam bayang-bayang ketakutan karena adanya neraka atau karena hanya ingin mendapatkan tempat seindah surga.. Layaknya omong kosong di sebuah surat kabar..
Senja.
Comments
Post a Comment