Seperti kata yang tak bertuan, malam itu tak akan kemana-kemana terkecuali ada pada dirimu. Kamu terus saja menundukkan wajah, entah malu, segan atau takut ketika bibir tak beretika terus saja komat kamit seakan nabi yang bersabda pada malam. Pada sudut yang berbeda, perlahan wajahmu menegadah menuju garis lurus mata bulat ini, eye level point, "tidak, aku tidak bisa", ujarmu ragu. Kemudian kembali menunduk teratur, sembari mengambil nafas perlahan wajahmu kembali menegadah, "maksud saya, aku tidak bisa saat ini. Tapi mungkin dilain malam aku bisa saja".
Dan percakapan singkat ini pun usai di ujung lorong kecil menuju haribaanmu.
Comments
Post a Comment