Ketika malam penuh keresahan,
Senja sudah tak ada lagi,
Pagipun mulai ingin bersahabat.
Segelas ijen raung sendiri.
Mulai hilang dan pergi,
Berpapasan dengan sruputan penikmatnya.
Hanya rasa asam yang tersisa dilidah.
Sunyi, sepi, tak ada cahaya rembulan yang kadang menghampiri dan menusuk dengan ribuan pertanyaan.
Jalan pulang gelap gulita,
Sampah visual sudut-sudut kota tak terlihat oleh mata.
Kebisinganpun tak ada.
Kadang kala orang berkata,
Sunyi itu tenang.
Tapi tidak malam ini.
Senja sudah tak ada lagi,
Pagipun mulai ingin bersahabat.
Segelas ijen raung sendiri.
Mulai hilang dan pergi,
Berpapasan dengan sruputan penikmatnya.
Hanya rasa asam yang tersisa dilidah.
Sunyi, sepi, tak ada cahaya rembulan yang kadang menghampiri dan menusuk dengan ribuan pertanyaan.
Jalan pulang gelap gulita,
Sampah visual sudut-sudut kota tak terlihat oleh mata.
Kebisinganpun tak ada.
Kadang kala orang berkata,
Sunyi itu tenang.
Tapi tidak malam ini.
Comments
Post a Comment