Skip to main content

Terasa Lucu.

Kenapa anda anda sekalian terus saja berlomba lomba mengamankan posisi yang tak setatis dan fleksibel itu,  membentuk aliansi kotak kotak dengan logo logo penuh makna..
Atas nama kesejahteraan berembuk mengangkat satu nama untuk di usung pada pesta demokrasi berikut nya,  apa yang akan anda lakukan dalam satu periode? Kemana pergi nya janji janji manis itu yang kalian tabur lewat ikatan sebangsa dan sedesa...
Dalam pemilihan umum berikut nya kita akan melihat wajah-wajah baru yang hanya akan menjadi limbah-limbah hasil ekstraksi masa-masa pemilih pemula  sebagai perwujudan demokrasi..
Pembangkangan moralitas dan penyebaran isu sara,  mengumpulkan masa sebanyak banyaknya untuk membangun dunia tanpa dosa dan omong kosong mengatas namakan agama, beretorika dengan lantang di depan ribuan jiwa agar setara dengan nabi dan rasul serta dewa..
Layaknya keledai yang tertutup matanya oleh penunggangnya..

Di kota ini, keterpurukan moral adalah kecerdasan dan gaya hidup,.. Moment moment yang tertata rapi dan di abadikan tanpa beberapa cetakan fisik nya, para pemburu popularitas di media sosial dengan beberapa apresiasi like dan coment seperti sebuah sandiwara semu dan ke palsuan diri..
Dan beberapa aparatur negara berlandas kan mengayomi yang mencoba membanyol tentang ketertiban dan ke amanan sering saja terlambat bangun untuk selalu berada pada gardu terdepan ketika senam aerobik di mulai...

Mending ngopi....


Senja

Comments

TERPOPULER

Laplace’s Demon: sang Iblis yang Deterministik

Tersebutlah nama sesosok iblis. Iblis itu dikenal sebagai Laplace’s Demon , satu sosok intelegensia yang dipostulatkan oleh Pierre Simon de Laplace . Laplace—seorang ahli matematika Perancis abad ke-18 —menulis sebuah esai, Essai philosophique sur les probabilités pada tahun 1814 . Dalam esai itu, Laplace mempostulatkan adanya suatu sosok intelegensi yang memiliki pengetahuan tentang posisi, kecepatan, arah, dan kekuatan semua partikel di alam semesta pada satu waktu. Intelegensi ini sanggup memprediksi dengan satu formula saja seluruh masa depan maupun masa lampau . Laplace's Demon Linocut - History of Science, Imaginary Friend of Science Collection, Pierre-Simon Laplace, Mathematics Physics Daemon Space ( https://www.etsy.com/listing/74889917/laplaces-demon-linocut-history-of) Laplace berpendapat, kondisi alam semesta saat ini merupakan efek dari kondisi sebelumnya, sekaligus merupakan penyebab kondisi berikutnya. Dengan begitu, jika kondisi alam semesta pada saat penci...

Single Origin..

Duduk hening di dalam mini barr Coffee shop, terpaku akan panggilan beberapa biji kopi yang bersemayam dalam toples,  mereka seakan bersajak ingin di seduh.. Hujan... Dalam dingin nya malam aku menantikan perempuan yang biasa menemani ku minum kopi sampai mentari menunjukkan wujud nya.. Berbicara tentang hal yang bukan tentang kita tapi kadang juga sesekali dia tersenyum dan memalingkan wajah nya yang kecil itu sembari menunjukkan ketajaman berpikir layaknya para filsuf terdahulu.. Kisahnya mengingat kan ku pada suatu masa dimana dulu aku  tak percaya pada satu hal yang selalu menjadi salah satu tujuan semua manusia.. Terlalu lama menunggunya, kopinya membeku dan tak mau mencair! dan apa yang tak ku ketahui banyak tentang nya menjadi pudar karena dia terlalu banyak melewati persimpangan jalan sebelum akhirnya dia sampai di depan mini barr dengan rentetan toples-toples berisikan kopi.. Jangan lupa kembali ke kota ini sang penikmat kopi tubruk...! Senja.

Membongkar Mitos Crows Zero

Sumber : Googgle Seperti biasa, pada malam-malam sebelumnya tempat ini menyisahkan beberapa pasang mata yang siap menantang matahari terbit sembari menemani bulan yang diacuhkan oleh sang bintang. Pembicaraan mengenai hal-hal remeh temeh seperti beberapa sosok yang selalu jadi bahan bully hingga konteks agama yang selalu seksi membangkitkan gairah intelektual kaum menengah ngehek disini. Hingga kemudian seorang pria separuh baya membawa kegelisahan ditengah desahan dan pekik tawa canda khas orang urban. Kegelisahan itu bernama mitos dan ideologi budaya Jepang dalam Film Crows Zero. Hmmm…sepertinya, kapal ini siap untuk berangkat, berlayar mengarungi samudera intelektual melalui diskusi dini berbalut semiotika film. Dimulai dengan ketidaksepakatan pria paruh baya mengenai pandangan awam bahwa Crows Zero hanya menonjolkan adegan-adegan kekerasan dan tidak mendidik. Apalagi, adegan-adegan tersebut banyak dilakukakan dalam lingkungan pendidikan formal.  Menurut pria par...