Skip to main content

Pulanglah, Segera!

Ketika malam penuh keresahan,
Senja sudah tak ada lagi,
Pagipun mulai ingin bersahabat.

Segelas ijen raung sendiri.
Mulai hilang dan pergi,
Berpapasan dengan sruputan penikmatnya.
Hanya rasa asam yang tersisa dilidah.

Sunyi, sepi,  tak ada cahaya rembulan yang kadang menghampiri dan menusuk dengan ribuan pertanyaan.

Jalan pulang gelap gulita,
Sampah visual sudut-sudut kota  tak terlihat oleh mata.
Kebisinganpun tak ada.

Kadang kala orang berkata,
Sunyi itu tenang.

Tapi tidak malam ini.

Comments

TERPOPULER

Single Origin..

Duduk hening di dalam mini barr Coffee shop, terpaku akan panggilan beberapa biji kopi yang bersemayam dalam toples,  mereka seakan bersajak ingin di seduh.. Hujan... Dalam dingin nya malam aku menantikan perempuan yang biasa menemani ku minum kopi sampai mentari menunjukkan wujud nya.. Berbicara tentang hal yang bukan tentang kita tapi kadang juga sesekali dia tersenyum dan memalingkan wajah nya yang kecil itu sembari menunjukkan ketajaman berpikir layaknya para filsuf terdahulu.. Kisahnya mengingat kan ku pada suatu masa dimana dulu aku  tak percaya pada satu hal yang selalu menjadi salah satu tujuan semua manusia.. Terlalu lama menunggunya, kopinya membeku dan tak mau mencair! dan apa yang tak ku ketahui banyak tentang nya menjadi pudar karena dia terlalu banyak melewati persimpangan jalan sebelum akhirnya dia sampai di depan mini barr dengan rentetan toples-toples berisikan kopi.. Jangan lupa kembali ke kota ini sang penikmat kopi tubruk...! Senja.

Membongkar Mitos Crows Zero

Sumber : Googgle Seperti biasa, pada malam-malam sebelumnya tempat ini menyisahkan beberapa pasang mata yang siap menantang matahari terbit sembari menemani bulan yang diacuhkan oleh sang bintang. Pembicaraan mengenai hal-hal remeh temeh seperti beberapa sosok yang selalu jadi bahan bully hingga konteks agama yang selalu seksi membangkitkan gairah intelektual kaum menengah ngehek disini. Hingga kemudian seorang pria separuh baya membawa kegelisahan ditengah desahan dan pekik tawa canda khas orang urban. Kegelisahan itu bernama mitos dan ideologi budaya Jepang dalam Film Crows Zero. Hmmm…sepertinya, kapal ini siap untuk berangkat, berlayar mengarungi samudera intelektual melalui diskusi dini berbalut semiotika film. Dimulai dengan ketidaksepakatan pria paruh baya mengenai pandangan awam bahwa Crows Zero hanya menonjolkan adegan-adegan kekerasan dan tidak mendidik. Apalagi, adegan-adegan tersebut banyak dilakukakan dalam lingkungan pendidikan formal.  Menurut pria par...

Tak ada merdeka

Aku rindu kota ku pada waktu sebelum spanduk-spanduk partai politik yang berebut kuasa dan mengatas namakan kesejahtraan rakyat dengan janji-janji idealis mereka  terpampang di jalanan kota... aku merindukan  kota ku dengan baliho-baliho bertuliskan festifal-festifal kebudayaan di tanah airku, dan kemerdekaan itu telah di rampas dan tergantikan dengan wajah-wajah tuan politik yang berebut kursi, dari mana berasal kebudayaan tuan itu ?? Kerinduan ku yang begitu mendalam akan jernihnya ombak pantai di teluk pinggir kotaku, kenapa kemerdekaan itu di rampas reklamasi ??? demi reklamasi kemerdekaan  anak-anak bermain pasir itu di rampas, kemana perginya kemerdekaan itu ?? Aku rindu rindanganya pepohonan di antara  gunung dan bukit-bukit berbatu di sepanjang jalan menuju desaku,  kemerdekaan alamku telah di rampas, di keruk, di gali dalam rangka investasi. Kawanku, Aku rindu berjalan menyusuri trotoar kotaku pada malam hari menunggu datangnya pagi tanpa t...