Skip to main content

Pagi di Kedai Kopi



Mengawali hari sepagi ini, dengan rintik hujan yang membasahi bumi. Motor tuaku juga ikut pesta basah-basahan di halaman kedai kopi. Penuh ketenangan duduk sendiri, ditemani lagu payung teduh yang agak sayup-sayup terdengar ditelinga.
Teringat seorang perempuan yang menjadi hadiah  paling spesial di hari ulang tahunku, kala itu dia menemani malamku dengan cerita dan senyum indahnya.
Dengan sedikit ragu ,Aku memainkan jari- jemariku untuk menanyakan kabarnya, berharap hal itu tak mengganggu aktivitasnya saat ini yang sibuk dengan Praktek Kerja Industrinya.
"adik sudah bangun..?" satu kalimat yang sedikit bodoh bagiku untuk mengawali percakapan di telefon genggamku yang bisa dikatakan ketinggalan zaman, terdominasi teknologi-teknologi telefon genggam pintar yang baru dan berkembang sangat pesat.
Selang beberapa menit kemudian, sambil merapikan lesehan dikedai kopi, telefon genggamku bergetar dengan jantungku yang juga berdebar-debar berharap itu pesan balasan dari dia, karena tak jarang sepagi ini juga perhatian berlebih datang dari layanan operator yang selalu menjadi perusak pandangan mata dan menjadi penghancur mood  belaka.
Ketika kubuka telefon genggamku, “iya ka, sudah bangun” ternyata dia membalas pesan dariku.
Rasa senang , bahagia, tercampur aduk dibenakku. Dia pagi ini menjadi mood booster, penghilang sedikit kegelisahan mulai muncul dipikiran karena hujan yang tak kunjung reda, membuatku tidak bisa berangkat ke kampus yang jaraknya agak jauh dari kedai kopi yang menjadi saksi bisu awal ceritaku menjadi seorang mahasiswa.

Hadirnya sedikit membingungkanku,
Dirinya selalu menjadi selingan di khayalanku,
Dia seperti menjebakku dengan kata nyaman,
Dengan satu atau dua kalimat yang dia ucapkan
Mungkin perasaan ini bukan sekedar rasa penasaran belaka.
Melainkan ini adalah rasa yang tak bisa terdeskripsikan oleh kata.
Ah, sudahlah...




Comments

Post a Comment

TERPOPULER

Katanya.......

Katanya Dekati dulu Tuhannya baru dekati ciptaan-Nya Jodoh itu cerminan dari diri sendiri Yang baik hanyalah untuk yang baik pula Pantaskan diri sebelum mencari Dalam ikhiarku mencari mu, tertera hasrat yang menderu pada seseorang yang tak kutahu siapa dan dimana saat ini berada Aku hanya merasakan rindu tapi entah pada siapa Tahukah, engkau adalah alasan mengapa kuaktifkan radar ini Radar yang mencari sinyal melalui tengadah doa Mengiba pada Allah untuk mendekatkan pertemuan dengan cara memantaskan diri Radar yang telah aktif mencari sinyal yang seirama Sefrekuensi untuk dapat dijumpakan dengan caraNya Jika aku baik, maka aku akan dipertemukan dengan yang baik Jika aku buruk, maka aku akan dipertemukan dengan yang buruk Kuaktifkan radar ini dengan memantaskan diri sebaik mungkin Cinta adalah anugerah Merasakannya adalah fitrah Menjaganya adalah ibadah Karena jatuh cinta adalah mubah Maka menyikapinya bisa menjadi pahala berlimpah Atau j

Laplace’s Demon: sang Iblis yang Deterministik

Tersebutlah nama sesosok iblis. Iblis itu dikenal sebagai Laplace’s Demon , satu sosok intelegensia yang dipostulatkan oleh Pierre Simon de Laplace . Laplace—seorang ahli matematika Perancis abad ke-18 —menulis sebuah esai, Essai philosophique sur les probabilités pada tahun 1814 . Dalam esai itu, Laplace mempostulatkan adanya suatu sosok intelegensi yang memiliki pengetahuan tentang posisi, kecepatan, arah, dan kekuatan semua partikel di alam semesta pada satu waktu. Intelegensi ini sanggup memprediksi dengan satu formula saja seluruh masa depan maupun masa lampau . Laplace's Demon Linocut - History of Science, Imaginary Friend of Science Collection, Pierre-Simon Laplace, Mathematics Physics Daemon Space ( https://www.etsy.com/listing/74889917/laplaces-demon-linocut-history-of) Laplace berpendapat, kondisi alam semesta saat ini merupakan efek dari kondisi sebelumnya, sekaligus merupakan penyebab kondisi berikutnya. Dengan begitu, jika kondisi alam semesta pada saat penci