Duduk hening di dalam mini barr Coffee shop, terpaku akan panggilan beberapa biji kopi yang bersemayam dalam toples, mereka seakan bersajak ingin di seduh..
Hujan...
Dalam dingin nya malam aku menantikan perempuan yang biasa menemani ku minum kopi sampai mentari menunjukkan wujud nya..
Berbicara tentang hal yang bukan tentang kita tapi kadang juga sesekali dia tersenyum dan memalingkan wajah nya yang kecil itu sembari menunjukkan ketajaman berpikir layaknya para filsuf terdahulu..
Kisahnya mengingat kan ku pada suatu masa dimana dulu aku tak percaya pada satu hal yang selalu menjadi salah satu tujuan semua manusia..
Terlalu lama menunggunya, kopinya membeku dan tak mau mencair! dan apa yang tak ku ketahui banyak tentang nya menjadi pudar karena dia terlalu banyak melewati persimpangan jalan sebelum akhirnya dia sampai di depan mini barr dengan rentetan toples-toples berisikan kopi..
Jangan lupa kembali ke kota ini sang penikmat kopi tubruk...!
Senja.
Hujan...
Dalam dingin nya malam aku menantikan perempuan yang biasa menemani ku minum kopi sampai mentari menunjukkan wujud nya..
Berbicara tentang hal yang bukan tentang kita tapi kadang juga sesekali dia tersenyum dan memalingkan wajah nya yang kecil itu sembari menunjukkan ketajaman berpikir layaknya para filsuf terdahulu..
Kisahnya mengingat kan ku pada suatu masa dimana dulu aku tak percaya pada satu hal yang selalu menjadi salah satu tujuan semua manusia..
Terlalu lama menunggunya, kopinya membeku dan tak mau mencair! dan apa yang tak ku ketahui banyak tentang nya menjadi pudar karena dia terlalu banyak melewati persimpangan jalan sebelum akhirnya dia sampai di depan mini barr dengan rentetan toples-toples berisikan kopi..
Jangan lupa kembali ke kota ini sang penikmat kopi tubruk...!
Senja.
Comments
Post a Comment